MalukuXpress.com - Pasca Pilkada Serentak 2024, Dewan Pengurus Pusat Aliansi Mahasiswa Muslim Maluku (DPP Al-Mulk) mengungkapkan keprihatinan atas maraknya postingan di media sosial yang berpotensi memicu perpecahan. Fauzan Ohorella, Ketua Umum Al-Mulk, menyesalkan tingginya intensitas narasi-narasi yang dibangun oleh para relawan dan simpatisan di berbagai platform digital.
"Demokrasi seharusnya menjadi alat penyatu, bukan justru memperkeruh suasana. Ini menunjukkan bahwa kita belum cukup bijak dalam menerima hasilnya," ujar Fauzan Ohorella saat diwawancarai pada Kamis (29/11/2024).
Lebih lanjut, Fauzan mengimbau agar pemerintah mengambil langkah tegas untuk meredam narasi provokatif yang berkembang di dunia maya. Menurutnya, kebebasan berpendapat yang seharusnya membangun, malah digunakan sebagai sarana provokasi antar sesama anak bangsa.
"Kami mengusulkan agar akun-akun anonim yang menyebarkan narasi provokatif diberikan peringatan agar tidak berkembang menjadi isu besar. Terutama di platform seperti X dan Instagram, yang kini dipenuhi polusi digital," tambahnya.
Fauzan juga menegaskan pentingnya peran elit partai politik untuk menciptakan kedamaian dan saling menghargai, baik selama maupun setelah Pilkada. Jika memang ada kesalahan dalam proses, sudah ada mekanisme yang berlaku untuk menuntaskan masalah tersebut.
Sebagai penutup, Fauzan mengajak masyarakat untuk mengusung tagar #JagaPersatuan sebagai bentuk refleksi kolektif. Tagar ini, menurutnya, diharapkan bisa mengingatkan kita semua untuk tidak terjebak dalam narasi-narasi yang justru memperburuk perbedaan dan mengesampingkan persatuan bangsa.
"Tagar ini penting sebagai pengingat agar kita tidak terbawa arus narasi yang hanya akan memperburuk perpecahan dan melupakan semangat persatuan yang harusnya kita junjung," tandas Fauzan.